TIPS BETERNAK SAPI AGAR PRODUKSI PEDET TAHUNAN

 

TIPS BETERNAK SAPI AGAR PRODUKSI PEDET TAHUNAN

ADA 6 LANGKAH UNTUK MEMBUAT INDUK MENGHASILKAN PEDET SETIAP TAHUN:

1. INDUKAN SEHAT DENGAN USIA PRODUKTIF

Usia produktif sapi induk dalah 2,5 tahun sampai usia 7 tahun. Indukan dikatakan sehat apabila setiap 14-21 hari birahi, dengan birahi mengindikasikan bahwa seekor induk pada tahap awal tidak adanya gangguan reproduksi, artinya proses ovulasi/siklus birahinya terjadi secara rutin. Pada tahap awal ini juga memastikan bahwa sapi indukan tidak ada indikasi kemajeran/mandul.

2. DETEKSI BIRAHI DAN PELAPORAN YANG TEPAT KEPADA PETUGAS

Ketika sapi indukan setiap di rentan 14-21 hari terjadi birahi namun jika terdeteksinya terlambat sehingga pelaporan ke petugas kawin suntik juga terlambat maka tingkat keberhasilan bunting menjadi 0%. Sehingga kemampuan peternak mendeteksi birahi harus tepat, jangan sampe telat melapor ke petugas kawin suntik. sehingga proses peng-IB an bisa tepat  dan efektif.

Adapun untuk mengetahui sapi birahi diantaranya,berwarna  merah, bengkak, hangat serta keluar lendir pada alat kelamin sapi indukan. Lalu naik-naik ke sapi lain dan sering teriak-teriak. 

Dan juga perhatikan moment yang pas, sebaiknya peng IB an dilakukan 8-12 jam setelah keluar lendir .

3. TATA LAKSANA/TEKNIS PERKAWINAN YANG JUJUR DAN BAIK

Teknis perkawinan yang baik merupakan bagian penting dalam keberhasilan kebuntingan sapi indukan. Sehingga di tahap ini akan menghasilkan konsepsi atau pembuahan antara sperma yang ada dalam straw maupun ovum/sel telur yang baru dilepaskan.

4. NUTRISI DAN KANDANG YANG BAIK

Sumber nutrisi dapat di hasilkan dari hijauan, contoh hijauan seperti rumput gajah, tebon jagung, maupun rumput ilalang, kemudian di tambah dengan comboran berupa konsentrat, lalu pemberian air minum juga berperan penting, selanjutnya berikan juga tambahan mineral, vitamin pada setiap kali memberikan comboran supaya tidak terjadi beberapa penyakit berbahasya pada sapi seperti hipokalsemia atau kekurangan vitamin D. grass tetany atau defisiensi magnesium atau sapi ambruk, dan tetanus yang disebabkan karena kekurangan nutrisi.

Perkandangan yang baik dalam hal ini lantai kandang tidak boleh licin, permukaan harus rata, lalu sudut kemiringan kandang tidak boleh lebih dari 15 derajat untuk menghindari terpleset serta boroyong atau prolapses uteri .

 

5. PENANGANAN SAAT MELAHIRKAN DAN PASCA MELAHIRKAN LEGEARTIS

Penanganan pada saat melahirkan juga harus tepat dan hati-hati, jangan sampe karena kita khawatir, karena kita panic kita lakukan penarikan yang itu justru mencederai vulva dan vagina dari sapi indukan kalian. Padahal sebenarnya sapi ini bisa melahirkan secara normal.

Selain penanganan pada saat melahirkan atau partus, penanganan post partus sebaiknya dilakukan. Dalam hal ini oleh dokter hewan atau oleh medis veteriner melakukan pemeriksaan pada Rahim adakah Retensi plasenta atau tidak keluarnya plasenta/batur pada Rahim atau adanya pedet kembar yang tidak keluar, lalu adanya perlukaan-perlukaan maka diperlukan deteksi.

Pada tahap pasca melahirkan harus langsung adanya penanganan untuk menghindari terjadinya infeksi pada Rahim, karena infeksi pada Rahim memang akan sangat merugikan. Seperti akan terjadinya endometriosis atau radang Rahim bahkan bisa terjadi piometra atau timbunan nanah pada Rahim yang menyebabkan kemajeran atau mandul .

6. PERAWATAN PEDET

Pasca melahirkan pedet harus dijaga dari infeksi terutama di tali pusar , karena tali pusar adalah satu-satunya organ yang terbuka. Sehingga akan beresiko terjadi infeksi seperti tetanus, lalu gangguan saluran pernapasan dan yang paling parah adalah gangguan pencernaan.

Karena 3 tali pusar pada pedet menyambung pada Sistema yang berbeda ada yang ke system pernapasan, system pencernaan dan system perdearan darah. Maka apabila salah satu tali pusar ini terjadi infeksi maka akan timbul banyak masalah sehingga perawatan pedet harus tepat.

Pedet tidak boleh di jantur karena pada saat di jantur volume masa yang ada dalam rongga perut akan menekan diafragma, lalu diafragma menekan paru-paru sehingga pedet akan gagal nafas padahal niatnya adalah membantu pernapasan .


untuk penjelasan versi videonya bisa di tonton di youtube sapi poel ya dulur, klik link di bawah ini:

https://youtu.be/SoseGUfiNgc

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teory memilih sapi bagus dari kakinya

Konsep comboran sapi 75% dan hijauan 25% untuk penggemukan wort it kah

Mengenal penyakit kencing darah pada sapi